Mata Merah

Beberapa dari kita pasti mengalami euphoria mudik  lebaran tahun ini, dikarenakan angka penyebaran COVID-19 yang sudah mengalami penurunan serta kondisi yang sudah mulai stabil. Akan tetapi beberapa dari kita pasti tidak menyadari bahwa dampak dari berkumpul dan silaturahmi yang kita lakukan.

Pasien yang datang ke poliklinik pasca lebaran menujukkan sekitar 80% kasus mengeluhkan mata merah, bengkak, mengganjal dan terasa panas. Terlebih lagi pasien banyak yang mengeluhkan hampir semua anggota keluarga matanya banyak yang merah setelah silaturahmi lebaran.

Hal ini diasumsikan dengan adanya momen silaturahmi dan berkumpul dengan sanak saudara, diketahui ada beberapa yang mengalami infeksi pada matanya. Sedangkan beberapa diantaranya mungkin sedang mengalami penurunan daya tahan tubuh. Saat keluarga berkumpul, penyebaran infeksi maupun virus dengan mudah melalui airborne dan mungkin bersentuhan. Jadi wajar bila ada yang mengalami infeksi kemudian berkumpul dengan keluarga yang lain akibatnya menjadi tertular.

Untuk memutus rantai penularan yang bisa kita lakukan adalah menjaga jarak saat sedang berkumpul, mencuci tangan dengan sabun maupun menggunakan handsanitizer. Pastikan imunitas tubuh kita dalam kondisi prima, atau bisa mengkonsumsi vitamin bila dirasa kurang. Bila kita sudah tertular infeksi mata, hendaknya segera ke dokter spesialis mata terdekat dan jangan dilakukan pengobatan sendiri. Hal ini dimaksudkan agar kita sesegera mungkin mendapatkan penanganan yang baik dan tidak menularkan ke orang terdekat kita.

Bila penanganan tidak segera dilakukan bisa berdampak buruk yaitu terjadinya epidemic conjungtivitis. Yaitu konjungtivitis ( infeksi mata) yang berakibat penularan terhadap populasi yang lebih besar. Oleh karena itu segera berikan pengobatan dan penanganan yang tepat untuk keluarga. Tetap menjaga jarak, mengurangi durasi berkumpul, meningkatkan sistem imun dan kebersihan diri.

penulis : dr. Ditha Paramasitha, Sp.M

X