author : drg. Azmi

Merokok telah diketahui menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan. Dalam sekali menghisap rokok terdapat lebih dari 4000 racun disebarkan ke tubuh. Rongga mulut merupakan bagian tubuh yang pertama terpapar racun ketika rokok dihisap. Kondisi mulut yang kering dan kurang oksigen karena asap rokok merupakan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri dalam plak.

Efek merokok yang dapat dijumpai dalam rongga mulut antara lain sebagai berikut:

a. Bau mulut

Kandungan nikotin dan tar mengakibatkan bau mulut yang khas pada perokok. Kondisi mulut yang kering juga memperparah bau mulut.

b. Gigi dan gusi berubah warna

Noda (staining) coklat kehitaman merupakan efek tembakau yang dapat muncul di beberapa permukaan gigi, paling banyak ditemukan pada bagian dalam gigi seri. Dalam jangka waktu lama noda tersebut dapat masuk ke dalam lapisan email gigi sehingga warna gigi menjadi lebih gelap. Tembakau juga dapat mempengaruhi jaringan lunak rongga mulut seperti gusi, mukosa pipi dan mukosa bibir. Bercak kecoklatan akibat merokok yang timbul pada jaringan lunak dikenal dengan istilah smoker‘s melanosit.

c. Penyembuhan luka lebih lama

Nikotin dapat menyempitkan pembuluh darah sehingga jaringan akan kekurangan nutrisi. Kondisi ini mengakibatkan terhambatnya proses penyembuhan luka.

d. Peningkatan resiko karies

Kandungan tar yang mengendap pada gigi mengakibatkan permukaan mahkota dan akar gigi menjadi kasar. Lingkungan ini mempermudah perlekatan bakteri pada gigi sehingga meningkatkan resiko terjadinya karies.

e. Kerusakan jaringan periodontal

Permukaan gigi yang kasar juga meningkatan perlekatan plak yang menyebabkan kerusakan jaringan pendukung gigi. Plak menyebabkan terbentuknya kantung (poket) pada gusi yang merupakan tempat berkumpulnya bakteri. Dalam jangka waktu lama mengakibatkan gigi goyah dan akhirnya tanggal.

f. Kerusakan indera perasa

Pada perokok berat, papila filiformis pada lidah akan terangsang. Lidah tampak kehitaman dan tepinya memanjang seperti berambut. Akibatnya indera perasa kurang sensitif karena ujung sensoris rusak.

g. Bercak pada langit-langit

Pada langit-langit perokok berat terdapat bercak putih dan menebal dengan titik merah di tengahnya. Bercak ini tidak bersifat ganas dan tidak beresiko kanker. Kondisi ini dapat dihilangkan dengan berhenti merokok.

h. Kanker mulut

Tembakau yang terus-menerus mengiritasi akan mempengaruhi peningkatan aktivitas sel epitel mukosa sehingga terjadi penebalan pada mukosa pipi dan dasar mulut. Terbentuknya leukoplakia merupakan lesi pra ganas yang beresiko menjadi kanker mulut.

Author : drg. Azmi (dokter di poli gigi RS. Permata Medika)

X